//

Rabu, Mei 11, 2011

SULTAN ISKANDAR MUDA

SULTAN ISKANDAR MUDA

'(1593-1636)'


‎Sultan Iskandar Muda dilahirkan pada tahun 1593 Banda Aceh. Pahlawan yang bernama kecil Johan Perkasa Al ini diangkat menjadi sultan ketika usianya masih remaja, yang ke 14 tahun, atau tepatnya pada tahun 1607. Walaupun begitu beliau mampu menjadi sultan yang bijaksana, cakap, dan juga yang menjadikan Kesultanan Aceh terkenal keharu namanya hingga ke daerah-daerah jauh. Apalagi ditunj dengan kemampuan dan ketaatannya pada agama y dianutnya sehingga beliau banyak dicintai dan dikagumi rakyatnya.

Sejak tahun 1511 tanah Malaka telah berhasil dikuasai oleh Portugis. Tak hanya itu, Portugis pun ingin pula menguasai wilayah yang dikenal dengan Tanah Rencong itu. Namun usaha mereka terus menghasilkan kegagalan. Sebagai balasaannya, maka Sultan Iskandar Muda segera memerintahkan pasukannya untuk menyerang Malaka pada tahun 1615. Namun serangan tersebut berhasil dipatahkan oleh Portugis. Tapi Sultan Iskandar Muda tidak patah semangat. Beliau kembali menyusun strategi dan menambah kekuatannya untuk melakukan penyerangan guna mengusir Portugis dari tanah Malaka. Maka pada tahun 1629 Sultan Iskandar Muda dan pasukannya segera menyerang Malaka. Tentu saja serangan yang secara tiba-tiba itu mengejutkan pihak Portugis, dan mereka hampir saja mengalami kekalahan jika saja mereka tidak meminta banruan kepada Kerajaan Johor, Pahang, dan Patani. Akibatnya pasukan Sultan Iskandar Muda terpaksa mundur dari tanah Malaka. Mengalami dua kali kekalahan tidak menjadikan Sultan Iskandar Muda merasa putus asa. Karena bagaimanapun juga beliau tetap berkeinginan untuk mengusir Portugis dari tanah Malaka. Namun sayang Tuhan berkehendak lain, karena pada tanggal 27 September 1636 beliau harus menghembuskan napasnya yang terakhir. Jenazahnya kemudian dimakamkan di Banda Aceh. Dan untuk mengenang dirinya, maka nama Iskandar Muda dijadikan sebagai nama Bandara di Aceh.
READ MORE - SULTAN ISKANDAR MUDA Read more...

Raden Ajeng Kartini

Raden Ajeng Kartini “Habis Gelap Terbitlah Terang”


Posted by redaksi Berita Utama, Pariwisata Rabu, 21/04/2010 10:16

SEJARAH – Raden Ajeng Kartini dilahirkan di Jepara pada tanggal 21 April 1879, jadi bertepatan 131 tahun lalu. Beliau adalah putri dari Bupati Jepara waktu itu bernama Raden Mas Adipati Sastrodiningrat dan cucu dari Bupati Demak, Tjondronegoro.

Saat RA Kartini menginjak dewasa, beliau menilai kaum wanita penuh dengan kehampaan, kegelapan, ketiadaan dalam perjuangan yang tidak lebih sebagai perabot kaum laki-laki yang bekerja secara alamiah hanya mengurus dan mengatur rumah-tangga saja.

RA Kartini tidak bisa menerima keadaan itu, walaupun dirinya berasal dari kaum bangsawan, namun tidak mau ada perbedaan tingkatan derajat, Kartini sering turun berbaur dengan masyarakat bawah yang bercita-cita merombak perbedaan status sosial pada waktu itu, dengan semboyan, “Kita Harus Membuat Sejarah, Kita Mesti Menentukan Masa Depan Kita yang Sesuai Keperluan Kita Sebagai Kaum Wanita dan Harus Mendapat Pendidikan Yang Cukup Seperti Halnya Kaum Laki-Laki.”

RA Kartini mengecap pendidikan tinggi setara dengan pemerintah kolonial Belanda dan terus memberi semangat kaum perempuan untuk tampil sama dengan kaum laki-laki. Pernikahan dengan Bupati Rembang, Raden Adipati Joyoningrat, lebih meningkatkan perjuangannya melalui sarana pendidikan dan lain-lain.

RA Kartini wafat pada usia 25 tahun, beliau pergi meninggalkan Bangsa Indonesia dalam usia sangat muda yang masih penuh cita-cita perjuangan dan daya kreasi yang melimpah.

Perjuangan RA Kartini berhasil menempatkan kaum wanita ditempat yang layak dan mengangkat derajat kaum wanita dari tempat gelap ke tempat terang benderang sesuai dengan karya tulis beliau yang terkenal berjudul, “Habis Gelap Terbitlah Terang.”
READ MORE - Raden Ajeng Kartini Read more...

{ Pangeran Diponegoro }

Sepenggal Sejarah Pangeran Diponegoro

Pangeran Diponegoro (Yogyakarta, 11 November 1785 – Makassar, 8 Januari 1855) adalah salah seorang pahlawan nasional Republik Indonesia. Makam beliau berada di Makassar.
Tentang Diponegoro

Diponegoro adalah putra sulung Hamengkubuwana II, seorang raja Mataram di Yogyakarta. Ibu Diponegoro adalah R.A. Mangkarawati, yaitu seorang garwa ampeyan (istri nonpermaisuri) yang berasal dari Pacitan. Pangeran Diponegoro bernama asli Raden Mas Ontowiryo.

Diponegoro menolak keinginan ayahnya, Sultan Hamengku Buwono III untuk mengangkatnya menjadi raja. Beliau menolak mengingat ibunya bukanlah permaisuri.

Diponegoro lebih tertarik pada kehidupan keagamaan dan merakyat sehingga ia lebih suka tinggal di Tegalrejo daripada di keraton. Pemberontakannya terhadap keraton dimulai sejak kepemimpinan Hamengkubuwana V (1822) dimana Diponegoro menjadi salah satu anggota perwalian yang mendampingi Hamengkubuwana V yang baru berusia 3 tahun, sedangkan pemerintahan sehari-hari dipegang oleh Patih Danurejo bersama Residen Belanda. Cara perwalian seperti itu tidak disetujui Diponegoro.
Riwayat Perjuangan

Perang Diponegoro berawal ketika pihak Belanda memasang patok di tanah milik Diponegoro di desa Tegalrejo. Saat itu, beliau memang sudah muak dengan kelakuan Belanda yang tidak menghargai adat istiadat setempat dan sangat mengeksploitasi rakyat dengan pembebanan pajak.

Sikap Diponegoro yang menentang Belanda secara terbuka, mendapat simpati dan dukungan rakyat. Atas saran Pangeran Mangkubumi, pamannya, Diponegoro menyingkir dari Tegalrejo, dan membuat markas di sebuah goa yang bernama Goa Selarong. Saat itu, Diponegoro menyatakan bahwa perlawanannya adalah perang sabil, perlawanan menghadapi kaum kafir. Semangat “perang sabil” yang dikobarkan Diponegoro membawa pengaruh luas hingga ke wilayah Pacitan dan Kedu. Salah seorang tokoh agama di Surakarta, Kyai Maja, ikut bergabung dengan pasukan Diponegoro di Goa Selarong.

Selama perang ini kerugian pihak Belanda tidak kurang dari 15.000 tentara dan 20 juta gulden.

Berbagai cara terus diupayakan Belanda untuk menangkap Diponegoro. Bahkan sayembara pun dipergunaan. Hadiah 50.000 Gulden diberikan kepada siapa saja yang bisa menangkap Diponegoro. Sampai akhirnya Diponegoro ditangkap pada 1830.
Penangkapan dan pengasingan

* 16 Februari 1830 Pangeran Diponegoro dan Kolonel Cleerens bertemu di Remo Kamal, Bagelen, Purworejo. Cleerens mengusulkan agar Kanjeng Pangeran dan pengikutnya berdiam dulu di Menoreh sambil menunggu kedatangan Letnan Gubernur Jenderal Markus de Kock dari Batavia.

Lukisan Persitiwa Pengkapan Pangeran Diponegoro oleh VOC

Lukisan Persitiwa Pengkapan Pangeran Diponegoro oleh VOC

* 28 Maret 1830 Diponegoro menemui Jenderal De Kock di Magelang. De Kock memaksa mengadakan perundingan dan mendesak Diponegoro agar menghentikan perang. Permintaan itu ditolak Diponegoro. Tetapi Belanda telah menyiapkan penyergapan dengan teliti. Hari itu juga Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke Ungaran, kemudian dibawa ke Gedung Karesidenan Semarang, dan langsung ke Batavia menggunakan kapal Pollux pada 5 April.

* 11 April 1830 sampai di Batavia dan ditawan di Stadhuis (sekarang gedung Museum Fatahillah). Sambil menunggu keputusan penyelesaian dari Gubernur Jenderal Van den Bosch.

* 30 April 1830 keputusan pun keluar. Pangeran Diponegoro, Raden Ayu Retnaningsih, Tumenggung Diposono dan istri, serta para pengikut lainnya seperti Mertoleksono, Banteng Wereng, dan Nyai Sotaruno akan dibuang ke Manado.

* 3 Mei 1830 Diponegoro dan rombongan diberangkatkan dengan kapal Pollux ke Manado dan ditawan di benteng Amsterdam.

* 1834 dipindahkan ke benteng Rotterdam di Makassar, Sulawesi Selatan.

* 8 Januari 1855 Diponegoro wafat dan dimakamkan di kampung Melayu Makassar.

Dalam perjuangannya, Pangeran Diponegoro dibantu oleh puteranya bernama Bagus Singlon atau Ki Sodewo, yang memiliki kesaktian luar biasa. Ki Sodewo melakukan peperangan di wilayah Kulon Progo dan Bagelen.
READ MORE - { Pangeran Diponegoro } Read more...

Rabu, Mei 04, 2011

3. Dibawah ini yang tidak termasuk menu pengaturan dalam blogger
a. dasar
b. Arsipkan
c. Izin
d. Publikasikan
e. Judul
READ MORE - Read more...
2.Langkah awal membuat blogger:
a. log in
b. ketik pasword
c. log out dari blogger
d. log in dari facebook
e. semua salah
READ MORE - Read more...
1. Manfaat Blogger adalah
a. Menghitung angka
b. Sebagai mesin pencari
c. Sebagai media pembelajaran bagi oara pembuat web pemula
d. Membuat latihan internetan
e. semua benar
READ MORE - Read more...

Minggu, Februari 20, 2011

CURHAT SEORANG PEMUDA
February 12th, 2011 | Author: fatchur
Share

(1) Seorang anak laki-laki dengan uang jajan seadanya, diberi orang tua nya agar bisa makan di kantin sekolah, atau ongkos transportasi ke sekolah Apa kalian (wanita) merasa laki-laki akan memakai semua uangnya?

Dia selalu menabung untukmu selama tiap hari, menahan lapar, menahan segala ajakan teman untuk pergi bermain dan berharap cukup untuk mengajakmu pergi jalan-jalan di malam minggu nanti, mungkin hanya sekedar nonton atau pergi makan lalu ketika malam minggu yang dimaksud, kalian jawab :

” Duh, sorry nih kayanya aku gak bisa pegi sama kamu hari ini soalnya udah janji sama temen2 janji. Maaf ya ” ATAU “Duh, sorry banget, aku diajakin keluarga keluar, ga tau mau kemana”. YA selamat kalian udah berhasil membuat hati anak laki-laki itu kecewa. Lelaki paling bilang “Oh ya udah gakpapa, lain kali aja” Tapi apa kalian tau apa yang ada di perasaannya ?

(2) Kalo yang ini saya yakin diantara kalian gak akan ada yang ngerasa, tapi untuk yang (merasa) cewe matre, maaf banget. Ketika beranjak dewasa, wanita cantik hanya akan pergi sama cowok yang punya roda-4. Saat pria harus bersaing mendapatkan dirimu, mereka akan lebih berhemat mati-matian agar bisa mengajakmu untuk hang out.

Ketika kalian mau di ajak pergi, dan kaget pertama kali dijemput memakai motor, langsung berdalih “Duh rambutku bisa rusak” “Duh siang-siang gini, kan panas” ATAU “Maaf ya ada temen yang kecelakaan jadi harus ke rumah sakit” (padahal cuma males naek motor).

Mungkin kalian gak sadar ngomong kayak gitu, tapi sadarkah kalian kalo cowok itu sakit hati ? Padahal saya yakin seyakinnya, hampir seluruh lelaki dengan umur 17-18 tahun yang membawa sebuah mobil, mereka dibelikan oleh ortunya. Maaf, bukan nyindir yang bawa mobil, cuma mau nyadarin cewe yang kaya gitu aja kok peace is beautiful

(3) Ketika sang laki-laki menjadi seorang kekasih, maka apapun akan dilakukannya untuk membuat kalian tersenyum setiap harinya. Mengorbankan apapun yang dimilikinya dan mungkin mereka mengorbankan TEMANNYA SENDIRI.

Ketika kalian ngomong “aku udah gak nyaman sama kamu” “Aku bosen sama kamu” dan keluhan lainnya. Sadarkah itu membuat hati laki-laki hancur ? Kalian berhasil membuat lelaki mengidap syndrom desperadositis. Mereka sudah ngorbanin banyak hal dan dengan mudahnya kalian bicara seperti itu.

(4) Ketika sudah berkeluarga. anda tau ? Mereka kerja banting tulang seharian penuh untuk mencukupi makan. Asalkan anak istrinya bahagia itu sudah cukup. Kalau perlu gak usah makan, atau sekedar makan mi instan, asalkan anak istri bisa makan dia udah senang, jangan suka menyia2kan
uang hasil kerja keras suamimu. Maaf kalo kata2 saya menyinggung (Andre Wahjudibroto)
READ MORE - Read more...
 
;